Pendidikan Islam Berkemajuan Berbais Kebudayaan Lokal

gambar : pixabay.com

Berangkat dari gagasan KH. Ahmad Dahlan, dalam sepak terjang Pendidikan di Indonesia sudah begitu banyak hal yang ditorehkan, integrasi Pendidikan umum dan agama salahsatunya. Akhir-akhir ini Kebudayaan dan kearifan local itu kerap kali disusik. Dituduh sebagai sebab kemunduran berpikir masyarakat modern, dituduh sebagai parasit yang terus akan tumbuh merusak yang lain ketika dipelihara dengan baik, maka pada kenyataannya Budaya dan kearifan dikikis perlahan termasuk dalam tubuh IMM sendiri.

dari konsep kiyai dahlan itulah muncul kemudian istilah pendidikan islam berkemajuan yang dalam prakteknya mengintegrasikan seluruh aspek keilmuan Pendidikan yang mengintegrasikan agama dengan kehidupan dan antara iman dan kemajuan yang holistik. Konsep pendidikan Islam perspektif Islam berkemajuan yaitu sebagai refleksi nilai-nilai humanisasi, liberasi,emansipasi dan transendensi dari kandungan Q.S Ali Imran ayat 104 dan 110.

Pendidikan Islam perspektif Islam berkemajuan yaitu; Pertama, humanisasi sebagai pendidikan yang membawa tranformasi sosial menuju tranformasi intelektual dan proses pembangunan karakter kemanusiaan. Kedua, liberasi yaitu pendidikan yang mampu menyadarkan masyarakat akan realitas sosial yang sudah terkontaminasi dengan budaya lokal (khususnya Hindu dan Budha). Selain itu

membentuk generasi muda menjadi individu yang berpikiran maju atau modern,terhindar dari kejumudan pemikiran. Ketiga¸ emansipasi merupakan pembebasan perbudakan, atau per-samaan hak baik laki-laki maupun perempuan. PendidikanIslam perspektif Islam berkemajuan memberikan kebebasan untuk individunya berkembang dan memanfaatkan potensi diri. Serta tidak adanya diskriminasi terhadap kaum perempuan. Keempat, transendensi (proses mempercayai yang bernuansa abstrak, ghaib). 

 

Pendidikan Islam perspektif Islam berkemajuan menyeimbangkan pendidikan yang diperoleh peserta didik dengan lebih menekankan kepada pembinaan moralitas untuk awal pembentukan kerpibadian

yang sempurna (insan kamil) dan menjadi individu yang rahmatan lil ‘alamin. Sedangkan pendidikan Islam perspektif Islam berkemajuan bila dilihat secara ideologis, merupakan bentuk transformasi Al Ma’un untuk menghadirkan dakwah dan tajdid secara aktual dalam pergulatan hidup keutamaan, kebangsaan dan kemanusian universal. Pendidikan Islam perspektif Islam berkemajuan harus mampu menyeimbangkan peran manusia untuk dunia dan akhirat.

 

sangat jelas, bahwa tujuan dari pendidikan islam betkemajuan ini agar kemudian manusia tidak hanya cerdas dalam urusan akhirat, tapi juga cerdas dalam persoalan dunia. berbicara tengan manusia, ada hal yang sangat tifak bisa kita pisahkan darinya, yaitu kebudayaan. kebudayaan itu adalah produk dari budaya manusia, maka sangat tidak elok ketika kemudian kita memisahkan kebudayaan itu dari dunia kehidupan manusia. lantas bagaimana peran kebudayaan dalam mewujudkan pendidikan islam berkemajuan?. 

 

sebagaimana islam berkemajuan yang sudah saya jelaskan diatas, bahwa kebudayaan adalah salah satu unsur penting terwujudnya hal itu, sebab pendidikan dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Hari Nampak Pendidikan itu seakan dicerabut dari akar-akar kebudayaan. Pendidikan maupun kebudayaan haruslah dinamis / selalu berubah untuk memenuhi tuntutan zaman. Kebudayaan maupun Pendidikan saat ini untuk menjawab tantangan revolusi industry 4.0 dengan percepatan teknologi yang luar biasa. Namun dengan adanya kemajuan teknologi perkenalan dan pertukaran dengan budaya lain tidak dapat terelakkan. Dengan Pendidikan yang berakar pada budayanya maka perkenalan dan pertukaran kebudayaan ini digunakan untuk menguatkan idenritas kebudayaan sendiri. 


kemajuan sebuah pendidikan terlebih pada pendidikan islam bagi saya tergantung bagaimana budaya, atau budaya apa yang kemudian dibudayakan dalam sistem pendidikan itu. ketika kemudian budaya yang dibudayakan itu berbau orientalis misalnya, atau hedonisme, maka bisa dipastikan, moral, atau bahkan etika objek pendidikan akan tidak jauh-jauh dari itu, bahkan hanya akan menjauhkan terhadap apa yang ingin dicapai dari pendidikan yaitu kecerdasan intelektual dan moral.

 

Pembelajaran berbasis budaya merupakan strategi penciptaan lingkungan belajar dan perancangan pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses pembelajaran (Dirjen Dikti, 2004: 12). Dalam pembelajaran berbasis budaya, budaya menjadi sebuah metode bagi objek pendidikan  yang mentrasformasikan hasil observasi mereka kedalam bentuk-bentuk dan prnsip-prinsip yang kreatif tentang alam sehingga peran siswa bukan sekedar meniru atau menerima saja informasi, tetapi berperan sebagai penciptaan makna, pemahaman, dan arti dari informasi yang diperolehnya. Pembelajaran Berbasis Budaya dilandaskan pada pengakuan terhadap budaya sebagai bagian yang fundamental bagi pendidikan, ekspresi dan komunikasi suatu gagasan, serta perkembangan pengetahuan. 

 

berangkat dari peranan kebudayaan itulah saya menulis tulis ini untuk kemudian menjadi pengingat bagi saya pribadi, bahwa kebudayaan yang selama ini cenderung dikerdilkan, atau bahkan hampir dimatikan ternyata punya peran dalam dunia pendidikan terlebih pada bagaimana hasil dari pendidikan itu sarat akan nilai-nilai luhur yang telah lama dibangun dengan berjuta filosofi. kebudayaan juga yang kerapkali difitnah sebagai musuh besar kemajuan islam ternyata punya sisi lain yang harus ditelusuri. diakhir tulisan ini mungkin saya kembali mengingat pesan salah satu budayawan sulawesi tengah terkait korelasi kebudayaan terhadap dunia pendidikan islam. Islam secara nilai, itu mengajarkan pembaharuan, mengajarkan kebermanfaatan. begitu pun budaya yang kemudian mendukung penuh nilai-nilai itu yang pada prakteknya dikemas dengan falsafah-falsafah yang sarat akan nilai-nilai kebaikan, keterbukaan dan kebijaksanaan. 

 

 

 


Post a Comment

0 Comments